Istilah ‘hormon sintetis’ pada industri buah-buahan di Indonesia mungkin belum terdengar akrab di telinga masyarakat. Tapi siapa sangka bagi para petani, penggunaan hormon sintetis ini sudah cukup dianggap lumrah. Hal Inilah yang ditemukan oleh tim Fantasia ketika melakukan kunjungan ke beberapa kebun buah naga petani. Ternyata, salah satu cara yang dilakukan petani untuk meningkatkan produktivitas buah naga adalah penambahan hormon sintetis saat proses budidaya. Nah pertanyaannya, apa itu hormon sintetis?
Sebelum lanjut pembahasan lebih dalam, mari kita mengingat kembali pelajaran di masa sekolah mengenai hormon tanaman. Sama seperti kita, tumbuhan juga punya hormon alami untuk mengatur pertumbuhannya.Ada banyak jenis hormon alami pada tumbuhan, seperti:
- Auksin, yang fungsinya untuk memperpanjang batang dan akar.
- Giberelin, yang bisa memperbesar buah dan merangsang pembungaan.
- Sitokinin, yang berperan dalam pembelahan sel dan melebatkan daun.
Hormon ini terkandung secara alami pada tanaman. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, para ahli mampu menciptakan zat kimia yang fungsinya menyerupai hormon alami tersebut. Hormon sintetis ini juga kerap disebut sebagai Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) atau dalam bahasa Inggrisnya adalah plant growth regulator (PGR).
Biasanya, alasan utama para petani menggunakan hormon sintetis adalah untuk meningkatkan produktivitas kebun. Hal ini sangat bisa dimengerti karena sebagai petani, tujuan utama bisnisnya adalah mendapatkan hasil semaksimal mungkin.Jika harga rata-rata dari para tengkulak tidak bisa naik, langkah paling tepat adalah meningkatkan berat hasil panen. Bagi petani, mungkin ini adalah kabar baik. Tapi bagaimana dengan konsumen?
Apakah Aman Mengkonsumsi Buah Naga dengan Hormon Sintetis?
Meskipun penelitian mengenai dampak jangka panjang dari hormon sintetis ini masih terbatas, beberapa studi mulai menunjukkan adanya potensi risiko bagi kesehatan. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wang & Hao pada tahun 2023 di Peking University, Tiongkok, menemukan bahwa konsumsi tanaman yang dibudidayakan dengan hormon sintetis dapat mengganggu fungsi organ reproduksi dan kelenjar endokrin.
Selain itu, penelitian lain juga mengindikasikan adanya kemungkinan masalah pada fungsi hati dan ginjal akibat paparan hormon sintetis ini. Meskipun dampak ini tidak akan langsung terasa, akumulasinya dalam tubuh seiring waktu dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Horti Fantasia, Pilihan Buah Naga yang Lebih Baik
Mengingat potensi risiko ini, penting bagi kita untuk menjadi konsumen yang cerdas dan teliti dalam memilih produk. Salah satu cara untuk melindungi diri dan keluarga adalah dengan memilih produk yang menyatakan 100% bebas hormon sintetis, seperti Horti Fantasia.
Buah naga Horti Fantasia yang tumbuh tanpa hormon sintetis tidak hanya lebih sehat, tetapi juga seringkali memiliki rasa yang lebih manis, segar, dan tekstur yang lebih padat serta renyah. Meskipun efek dari hormon sintetis tidak instan, mengapa harus mengambil risiko jika ada pilihan yang lebih baik? Memilih sayuran dan buah yang tumbuh alami adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan kita. Dengan begitu, Anda tidak hanya menikmati rasa yang lebih lezat, tetapi juga memberikan nutrisi terbaik dan paling alami untuk tubuh Anda.